Kampiunnews|Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memperkuat komunikasi publik untuk menanggapi isu keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayat, menegaskan bahwa peran SPPG kini tidak hanya sebatas teknis pelayanan gizi. “SPPG bukan hanya dapur pelayanan gizi, tetapi juga wajah BGN di mata masyarakat. Apa pun yang dilakukan SPPG, baik besar maupun kecil, memengaruhi cara publik memandang program dan lembaga ini,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Hidayat menekankan pentingnya komunikasi publik dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG. Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto telah memberikan amanat besar kepada BGN untuk menjalankan program prioritas nasional ini, sehingga SPPG berperan vital mewujudkan layanan gizi yang berkualitas.
Menurutnya, setiap isu terkait pangan dan gizi dapat menyebar cepat dan memengaruhi persepsi publik. “Kondisi ini menuntut kita tidak hanya sigap dalam pelayanan, tetapi juga mampu memberikan informasi yang jernih, akurat, dan meyakinkan. Komunikasi publik tidak bisa lagi dianggap tambahan, melainkan bagian integral dari pelayanan,” tegasnya.
Hidayat juga mengakui adanya tantangan seperti keterbatasan sumber daya, derasnya arus informasi di media sosial, hingga ekspektasi publik yang tinggi. Namun, dengan pemanfaatan teknologi digital, peningkatan kapasitas SDM, dan jejaring komunikasi yang kuat, tantangan tersebut dapat diubah menjadi peluang.
Ia menutup dengan menekankan pentingnya kolaborasi. “Pelayanan gizi yang baik harus berjalan beriringan dengan komunikasi publik yang efektif. Kualitas layanan tidak hanya diukur dari kinerja teknis, tetapi juga dari sejauh mana masyarakat merasa dilibatkan, dihargai, dan mendapat kepastian dari kita,” pungkasnya.