Kampiunnews | Jakarta – Peran perempuan di industri hulu migas Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Tak hanya menjadi simbol kesetaraan, para Kartini masa kini juga berkontribusi nyata dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Salah satunya adalah Eva Fadlila, Country Manager Pertamina Malaysia Exploration and Production (PMEP), yang menilai transformasi budaya kerja serta komitmen terhadap kesetaraan gender telah mempercepat keterlibatan perempuan di sektor ini. “Kini semakin banyak perempuan menduduki posisi strategis. Saya yakin mereka akan turut membentuk masa depan energi Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Difa Kamila Anjani, Production Well Operator di PHE ONWJ, membuktikan bahwa perempuan mampu bersaing di bidang teknis sekalipun. “Kita sama berharganya dengan laki-laki. Ketangguhan dan kecermatan menjadi kunci kontribusi positif di lingkungan kerja,” kata Difa, satu-satunya operator perempuan di wilayah kerjanya.
Hal senada disampaikan oleh Ni Made Truly Pinanti Sastra dari PT Pertamina Hulu Mahakam. Menurutnya, meningkatnya jumlah perempuan di industri ini menunjukkan bahwa sistem ketenagakerjaan Indonesia makin progresif dan inklusif.
Keteladanan RA Kartini menjadi inspirasi kuat. Nilai-nilai perjuangan beliau dalam pendidikan, keberanian, dan kesetaraan terus relevan hingga kini. “Dunia migas membutuhkan perspektif perempuan untuk menjadi lebih adaptif dan berkelanjutan,” kata Eva.
Difa pun menegaskan bahwa meski penuh tantangan, industri ini menawarkan peluang besar. “Percayalah pada kemampuan diri, terus belajar dan berkembang untuk memberikan kontribusi terbaik bagi negeri,” tutupnya.