Kampiunnews|Kupang – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, bersama Wakil Wali Kota, Serena Cosgrova Francis, perlahan namun pasti mulai menunaikan janji-janji politik yang disampaikan saat kampanye Pilkada 2024. Salah satu fokus utama kepemimpinan mereka adalah menciptakan layanan publik yang ramah bagi penyandang disabilitas.
Bekerja sama dengan Komunitas Tuli Kupang (KTK), Pemerintah Kota Kupang menggelar Pelatihan Pengenalan Budaya Tuli dan Bahasa Isyarat Dasar Bahasa Indonesia (BISINDO). Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin (15/9) di ruang rapat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kupang.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah peserta, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) DPMPTSP. Dua narasumber utama, Ritasari Boling dan Fransky Tanel Loa, memberikan materi tentang pentingnya pemahaman budaya Tuli dan keterampilan dasar bahasa isyarat untuk membangun inklusi dan kesetaraan bagi komunitas Tuli di Kota Kupang.
Kepala Dinas PMPTSP, Wildrian Ronald Otta, menegaskan bahwa pelatihan ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi warga berkebutuhan khusus.
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menyampaikan komitmennya, “Kami menepati janji politik untuk menghadirkan layanan publik ramah disabilitas. Dengan pelatihan ini, pegawai di Mall Pelayanan Publik akan memiliki kemampuan berbahasa isyarat, sehingga masyarakat Tuli dapat dilayani dengan baik dan setara.”
Selain program ramah disabilitas, Pemkot Kupang di bawah kepemimpinan Christian–Serena juga sukses meluncurkan peta jalan (roadmap) pengelolaan sampah Kota Kupang.
Roadmap ini mencakup tahapan pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir, mulai dari pemilahan dan daur ulang di tingkat rumah tangga, pengangkutan, hingga pengelolaan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Alak.
Program ini juga melibatkan edukasi lingkungan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan, serta mendorong partisipasi dalam program zero waste demi menciptakan Kota Kupang yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Di bidang kesehatan, Pemkot Kupang mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk program pengamanan Kegawatdaruratan.
“Ini saya dan Ibu Wakil Wali Kota lakukan untuk memperkuat aspek kesehatan masyarakat di Kota Kupang,” jelas dr. Christian Widodo dalam paparan 100 hari kerja Christian–Serena.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menghadirkan ruang kreatif bagi masyarakat, Pemkot Kupang meluncurkan program SABOAK (Sunday Market Buat Orang Kupang).
Program ini menjadi ajang bazar, pameran seni, musik, dan komedi yang melibatkan UMKM lokal serta seniman Kota Kupang. Acara perdana digelar di Taman Nostalgia, menghadirkan suasana rekreatif sekaligus ruang berbagi cerita bagi masyarakat Kota Kupang.