Kampiunnews | Cilacap – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap bersama Lemigas resmi melepas pengiriman perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam peta jalan pengembangan SAF di Indonesia.
Direktur Utama KPI, Taufik Adityawarman, mengatakan bahwa 32 kilo liter SAF telah disiapkan untuk penerbangan perdana pada pertengahan Agustus 2025 dengan pesawat Pelita Air Services rute Jakarta–Denpasar. “Ini merupakan langkah strategis mempercepat transisi energi rendah karbon di Indonesia, dengan pengurangan emisi hingga 84% dibanding avtur fosil,” ujarnya.
Produksi SAF ini sejalan dengan target pemerintah mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Maskapai yang menggunakannya akan memperoleh Proof of Sustainability ISCC CORSIA, membuktikan seluruh rantai pasok memenuhi standar keberlanjutan internasional.
Minyak jelantah diolah di Green Refinery Cilacap melalui Unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) menggunakan teknologi Co-Processing UCO dan Katalis Merah Putih buatan dalam negeri. Produk ini telah memenuhi standar internasional ASTM D1655 dan Def Stan 91-091, menjadikannya SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang tersertifikasi resmi.
Tahap awal produksi menargetkan kapasitas 9 MB dengan komposisi 2–3% UCO, dilanjutkan pengiriman 1,7 juta liter SAF ke Bandara Soekarno-Hatta.
Pencapaian ini melanjutkan keberhasilan uji coba SAF berbahan Refined, Bleached, and Deodorized Palm Kernel Oil (RBDPKO) pada 2021 dan 2023, termasuk dengan Garuda Indonesia rute Jakarta–Solo PP.
Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menegaskan SAF menjadi langkah awal bisnis masa depan, menjadikan Pertamina satu-satunya produsen SAF Co-Processing di ASEAN. Sementara Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menekankan keterlibatan masyarakat melalui pengumpulan minyak jelantah di SPBU Jakarta.
Direktur Utama Pelita Air Services Dendy Kurniawan menyatakan kebanggaannya menjadi maskapai pertama yang menguji bahan bakar ramah lingkungan ini. Komisaris Independen KPI Prabunindya Revta Revolusi menambahkan, SAF Pertamina memiliki kandungan 2,5% tertinggi di dunia yang memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan menilai produksi SAF sebagai awal perjalanan membangun ekosistem energi berkelanjutan, dengan rencana ekspansi ke Kilang Dumai dan Kilang Balongan.
Produksi ini menjadi kado HUT ke-80 Republik Indonesia, sekaligus simbol semangat kemerdekaan untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.