Kampiunnews|Kupang – Rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Jam Belajar di Rumah Bersama Orang Tua mendapat tanggapan positif dari kalangan pendidik.
Kepala SMA Negeri 1 Kupang, Dra. Marselina Tua, M.Si., menilai kebijakan tersebut sebagai langkah baik untuk memperkuat peran keluarga dalam pendidikan anak. Namun, menurutnya, penerapan Pergub ini perlu mempertimbangkan kondisi dan kesibukan masing-masing rumah tangga.
Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, sebelumnya menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengkaji aturan yang mengatur jam belajar di rumah bersama orang tua. Rencana waktu belajar itu diusulkan berlangsung setiap Senin hingga Jumat pukul 17.30–19.00 Wita, serta pada Minggu di jam yang sama, sementara Sabtu menjadi waktu bebas bersama keluarga.
“Kita sedang mengkaji rencana Pergub tentang jam belajar di rumah bersama orang tua,” ujar Melki saat memimpin apel ASN di Kantor Gubernur NTT, Senin (13/10).
Menanggapi hal tersebut, Marselina menyatakan bahwa gagasan itu sejalan dengan tanggung jawab orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah.
“Kalau bicara tentang orang tua mengontrol anak belajar di rumah, itu baik. Memang seharusnya menjadi kewajiban orang tua,” ujarnya.
Namun, ia juga mengingatkan agar penetapan waktu belajar bersama tidak kaku, mengingat setiap keluarga memiliki aktivitas berbeda.
“Anak SMA kadang masih ikut kegiatan ekstrakurikuler seperti futsal atau basket. Latihan bisa sampai malam. Jadi penetapan jam ini baik, tapi sebaiknya fleksibel,” tambahnya.
Selain faktor waktu, Marselina menyoroti keragaman kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kota Kupang.
“Ada keluarga yang jam segitu orang tuanya belum pulang kerja, ada juga anak-anak yang masih membantu orang tuanya mencari nafkah. Jadi penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing,” katanya.
Meski begitu, pihak sekolah menyambut baik semangat pemerintah untuk mendorong keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak. Marselina menegaskan bahwa kolaborasi antara sekolah dan keluarga perlu ditingkatkan.
“Kami sering temui orang tua yang kurang terlibat. Undangan rapat pun tidak datang. Padahal kolaborasi itu penting. Kalau program ini berjalan, harus ada komitmen bersama dan komunikasi dua arah,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pembiasaan disiplin sejak dini di lingkungan keluarga agar program Pergub ini dapat berjalan efektif.
“Kalau anak sudah dibiasakan disiplin sejak kecil, jam belajar di rumah tidak akan jadi masalah. Tapi kalau dari kecil tidak dibentuk, pasti sulit,” ujarnya.
Marselina menambahkan, rencana Pergub ini sejalan dengan upaya pembentukan karakter siswa, seperti program ‘Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat’, yang mendorong anak untuk belajar, berolahraga, beribadah, dan tidur tepat waktu.
“Kalau Pergub ini diterapkan, artinya sudah sejalan dengan program nasional. Pemerintah mengingatkan orang tua untuk kembali aktif membentuk karakter anak-anaknya,” pungkasnya.