Kampiunnews | Kupang – Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, Ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau (KKPPMP) Chrisanctus Paschalis Saturnus atau akrab disapa Romo Paschal dipolisikan oleh pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kepulauan Riau Bambang Panji Prianggoro ke Mapolda Kepulauan Riau pada tanggal 17 Januari 2023 lalu. Laporan tersebut terkait dengan aduan masyarakat yang disampaikan Romo Pascal kepada 12 instansi, termasuk ke Kepala BIN Budi Gunawan.
Merasa tak terima, Bambang Panji kemudian melaporkan Romo Paschal ke polisi pada 17 Januari 2023 lalu. Kuasa Hukum Wakabinda Kepri, Ade Darmawan mengatakan laporan yang disampaikan pihaknya terhadap Romo Pascal karena diduga telah menyebarkan berita bohong.
Merespons kriminalisasi terhadap Romo Paschal yang dikenal karena keberaniannya melawan praktik perdagangan orang, warga di NTT menyatakan solidaritas. Hal itu ditunjukkan lewat aksi unjuk rasa di dua kota. Di Maumere, aksi itu digelar oleh Jaringan Hak Asasi Manusia [HAM] Sikka yang terdiri dari sejumlah organisasi, yakni Pusat Penelitian Candraditya Maumere, Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif [ITFK] Ledalero, Pusat Pastoral Keuskupan Maumere, Majelis Antar Tarekat Religius Keuskupan Maumere, Tim Relawan untuk Kemanusiaan dan Peradi Maumere. Komisi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan dari beberapa tarekat religius Katolik juga ikut, seperti dari Keuskupan Maumere, SVD Ende dan SSpS.
Di Kupang, ibukota provinsi, aksi ini diikuti oleh para imam, suster, dan aktivis, yang bergabung dalam Aliansi Warga Negara Kesatuan Republik Indonesia [NKRI] Anti Perbudakan dan Perdagangan Orang. Aksi itu bertepatan dengan pemeriksaan pertama terhadap Romo Paschal, usai dilapor ke polisi pada bulan lalu oleh Bambang Panji Prianggodo, Wakil Kepala BIN Daerah Provinsi Kepulauan Riau.
Romo Paschal bersurat ke berbagai pihak termasuk Kepala BIN, Budi Gunawan terkait dugaan keterlibatan Bambang, pejabat kepala BIN Kepulauan Riau dalam sebuah kasus perdagangan orang yang ikut ditangani Romo Paschal. Dalam surat itu, Romo yang juga Ketua Komisi Keadilan, Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau Keuskupan Pangkalpinang [KKP-PMP] itu menyebutkan bahwa Bambang melakukan intervensi terhadap kepolisian sehingga lima orang pelaku perdagangan orang dengan korban enam orang dibebaskan pada tanggal 7 Oktober 2022 oleh aparat di Polsek Pelabuhan Barelang, yang membawahi Pelabuhan Batam Center. Tiga dari antara tiga korban itu dibantu Romo Paschal, dengan menampung mereka di rumah singgah St. Theresia, sambil menanti proses hukum.
Suster Laurentina, SDP sebagai bagian dari KKPPMP KWI yang sehari-hari melakukan pelayanan di kargo bandara Eltari Kupang memberikan dukungan kepada Romo Paschal untuk terus menyuarakan kebenaran walaupun ditantang dan diancam oleh pihak-pihak terkait.
“Romo Paschal adalah simbol perjuangan melawan pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus perdagangan orang atau pekerja migran illegal. Semoga negara berpihak pada kebenaran yang disuarakan Romo Paschal.”
Menurut Suster Laurentina, Romo Paschal berperan dalam membebaskan beberapa pekerja migran adal NTT yang disekap oleh majikannya di Batam. Karena itu, ia berharap agar kejadian ini harus menjadi momentum bagi banyak orang di NTT untuk berani menyuarakan kebenaran dan melawan praktik-praktik mafia tenaga kerja khususnya asal NTT.
Senada dengan itu, Pendeta Emmy Sahertian, dari Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) mengutuk aksi pejabat BIN yang diduga sebagai bagian dari mafia perekrutan pekerja migran illegal.
“Kita dukung Romo Paschal untuk membuka semua kasus yang terjadi di Batam khususnya,” tegas Emmy.
Salah satu faktor yang membuat terus maraknya tindak pidana perdagangan orang atau pekerja migran illegal, menurut Pendeta Emmy adalah adanya para mafia yang memiliki kekuasaan di pemerintahan atau lembaga-lembaga negara.
“Ini yang harus kita kutuk. Romo Paschal tidak sendirian. Kami berada bersama beliau,” lanjut Emmy Sahertian.