Kampiunnews | Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mengutus sejumlah tokoh nasional untuk menghadiri prosesi pemakaman pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, yang akan digelar di Vatikan pada Sabtu, 26 April 2025.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi di Jakarta. Dalam pernyataannya, Prasetyo menyebut bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk penghormatan dan simpati Indonesia atas wafatnya Paus ke-266 tersebut.
“Atas nama pemerintah Indonesia, Bapak Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk mengutus beberapa tokoh untuk ikut menghadiri acara pemakaman di Vatikan,” ujar Prasetyo kepada media di kantor Kemensetneg, Rabu (23/4).
Adapun empat tokoh yang akan mewakili Indonesia dalam prosesi kenegaraan tersebut adalah:
- Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi),
- Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono (Tommy),
- Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai,
- Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan.
“Para tokoh yang diutus mewakili bangsa dan negara Indonesia adalah figur-figur penting yang mencerminkan keberagaman dan semangat persatuan bangsa. Kami berharap kehadiran mereka dapat menyampaikan secara langsung rasa simpati dan belasungkawa pemerintah serta rakyat Indonesia atas wafatnya Paus Fransiskus,” lanjut Prasetyo.
Terkait waktu keberangkatan, pemerintah masih melakukan koordinasi teknis. Namun, Prasetyo memastikan bahwa rombongan setidaknya akan bertolak ke Vatikan paling lambat Jumat (25/4) mendatang.
“Untuk keberangkatan sedang dijadwalkan, kemungkinan berangkat besok Kamis atau selambat-lambatnya hari Jumat,” tambahnya.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025 setelah menjalani perawatan intensif akibat pneumonia. Pemimpin Gereja Katolik Roma yang dikenal karena pesan perdamaian dan kesederhanaannya itu akan dimakamkan dalam prosesi kenegaraan di alun-alun depan Basilika Santo Petrus, Vatikan.
Ribuan umat Katolik dari seluruh dunia, termasuk para pemimpin negara dan tokoh-tokoh keagamaan, diperkirakan akan menghadiri pemakaman tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada pemimpin spiritual umat Katolik sedunia tersebut.